Berikutkumpulan hadits tentang menuntut ilmu dalam bahasa Arab dan latin disertai dengan arti dan terjemahan bahasa Indonesianya. (baca juga doa menuntut ilmu yang bermanfaat) Hadist Menuntut Ilmu اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْد "Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur."
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi dan hadits...Dalam hadits dikitab tauhid muhammad ibnu abdul wahhab at tamimi dikatakanTidak ada yang lebih zhalim dari orang yang menciptakan sesuatu meniru ciptaan-Ku. Coba mereka coba menciptakan biji-bijian atau sebiji dzarrah!" HR. Al-Bukhari 5609 dan Muslim 2111. Manusia menciptakan teknologi dibidang dunia itu bukan berarti meniru ciptaan Allah...tapi untuk kebutuhan hidup dan kemaslahatan dan manfaat dunia akhirat..... seandainya manusia meniru ciptaan Allah... pencipta sesunggunya dari manusia dan amal perbuatan mereka seperti menciptakan sesuatu penemuan... tetap Allah pencipta dan penemunya..... Seandainya manusia tidak meniru ciptaan Allah...tak ditemukan teknologi komputer...kecerdasan buatan..... lukisan lukisan gambar gambar.... robot robot.... kamera kamera....Kalo manusia gak memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.... apa bedanya manusia dengan binatang?...... binatang pasrah terhadap Allah tak menciptakan inovasi teknologi... kecuali burung yang membuat sarang untuk bertelur dan mengerami anak anaknya.....Manusia diberi akal dan kecerdasan oleh Allah...jika manusia tak mencipta teknologi tak mau teknologi tak bisa teknologi dan anti teknologi.... nama Allah sang pemberi kecerdasan tak dimuliakan manusia dan manusia juga tak dimuliakan karena sama dengan binatang......Manusia muslim dan non muslim dimuliakan Allah yang maha pengasih dan penyayang....karena bisa bikin perahu pesawat mobil sepeda motor kereta api..robot komputer kamera...manusia itu dimuliakan dengan ada nya itu semua...Allah juga dimuliakan...karena menciptakan manusia yang cerdas.... Yang bisa meniru ciptaan Allah....Jangan anti teknologi dan perkembangan zaman..... Tapi magsud haditsDalam hadits dikatakan 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Sebagaimanahadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ "Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim).
AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG IPTEK Surah Ar-rahman 33 يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ Terjemahan ayat “Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” Penjelasan Ayat tersebut berisi anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai menembus melintas penjuru langit dan bumi. Namun al-Qur’an memberi peringatan agar manusia bersifat realistik, sebab betapapun baiknya rencana, namun bila kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi. Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan istilah sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan yakni ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang ilmu dan teknologi jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi luar angkasa. Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Tafsir Al- Mishbah oleh M. Quraish Shihab Ayat diatas menegaskan bahwa mereka tidak dapat menghindar dari pertanggungjawaban serta akibat-akibatnya. Allah menentang mereka dengan menyatakan hai kelompok jin dan manusia yang durhaka, jika karena sanggup menembus keluar menuju penjuru-penjuru langit dan bumi guna menghindar dari pertanggungjawaban / siksa yang menimpakanmu itu, maka tembuslah keluar. Tetapi sekali-kali kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan, sedangkan kamu tidak memiliki kekuatan! Maka nikmat tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari? Peringatan diatas yang merupakan salah satu bentuk nikmat Allah SWT dan karena itu pertanyaan yang menggugah atau mengandung kecaman tersebut diulangi lagi. Surat Al-Mulk 19 أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ Terjemahan “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatup sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang menahan di udara selain Yang Maha Pemurah Dia Maha Melihat Segala Sesuatu”. Penjelasan Ayat diatas menceritakan tentang bagaimana burung bisa terbang mengembangkan sayapnya. Itu karena burung dilengkapi dengan organ-organ tertentu, misalnya sayap, bulu-bulu yang dapat menahan angin dan badan yang lebih ringan dari pada tenaganya, tentu hal serupa juga tidak mustahil bagi manusia untuk bisa terbang, Bila dilengkapi dengan organ-organ yang mampu menerbangkannya. Hai ini pernah dicoba oleh manusia terdahulu ketika mereka mencoba terbang seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian diikatkan pada kedua tangannya, lalu terbang dari atas, namun sayang mereka tidak bisa terbang ke atas karena tidak seimbang antara berat badannya dan kekuatan sayapnya. Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat pesawat udara dan alat-alat lain yang dapat menerbangkan dirinya bahkan benda-benda yang jauh lebih berat. Maha Besar Allah yang telah manusia dan dilengkapi dengan akal pikiran. Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri Ayat diatas menegaskan bahwa terbangnya burung dengan kekuasaan Allah, menunjukkan bahwa dia Maha Melihat setiap perkara yang kecil dan yang besar. Kemudian Allah berfirman “ dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka?” yakni, terkadang burung mengepakkan sayapnya di udara dan terkadang melipatnya dan mengembangkan-nya. “ tidak ada yang menahannya , “ yakni di udara, “ selain Yang Maha Pemurah”. karena rahmat dan kelembutannya, dia menundukkan udara untuk burung-burung agar dapat terbang menembusnya. Surah Al-Hadid 25 لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ Terjemahan “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. Penjelasan Dalam ayat tersebut, Allah menganugerahkan besi sebagai karunia yang tidak terhingga nilai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari. kita bisa saksikan betapa besi banyak memberikan manfaat kepada manusia. Dengan besi, manusia bisa menciptakan berbagai macam keperluan rumah tangga, kendaraan laut, darat, udara dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraan perang dan sebagainya. Karena besi, bangunan-bangunan pencakar langit didirikan. Tentu besi itu hanya salah satu contoh saja dari sekian banyak anugerah Allah yang telah diberikan kepada manusia untuk keperluan hidupnya, seperti emas, perak, tembaga, timah, baja dan lainnya. Kesemuanya itu tersedia di dalam perut bumi, tinggal bagaimana manusia bisa mengeksploitasi dengan tidak merusak lingkungan. Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri Ayat diatas menegaskan bahwa para nabi diutus dengan membawa mukjizat, keadilan dan kebenaran. Allah berfirman “ sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata” yaitu dengan membawa mukjizat, argumentasi-argumentasi yang akurat dan bukti-bukt nyata. “ dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab, yaitu dalil naqli yang benar. “ dan neraca “ yang dimaksud adalah keadilan sebagaimana yang ditafsir oleh Mujahid, Qatadah dan lainnya. Kitab dan neraca keadilan itulah yang merupakan sumber kebenaran yang diakui oleh akal sehat lagi lurus. Dan lawannya adalah berbagai pendapat serta pandangan yang tidak benar. Hadis Tentang IPTEK Pembelahan Bulan Nabi berssabda اِنْشِقَاقُ الْقَمَرِ كَرَمَةً لِرَسُوْلِ اللهِ Terjemahan “ Terbelahnya bulan merupakan karamah Rasulullah “. HR. Imam Al-Bukhori . Penjelasan Hadits ini diriwayatkan oleh oleh Imam Al Bukhori dalam Shahihnya kitab Al-Maghazy. Maksud dari hadits ini adalah terbelahnya bulan ini adalah peristiwa . ini merupakan representasi dari salah satu kemukjizatan indrawi yang muncul sebagai penguat bagi Rasulullah dalam menghadapi kaum kafir dan musyrik Mekah dan pengingkaran mereka atas kenabian Nabi SAW. Mukjizat adalah peristiwa adikodrati yang keluar dari ketentuan Sunnatullah. Oleh karena itu, aturan-aturan duniawi tidak mungkin bisa memahami terjadinya mukjizat. Seandainya mukjizat pembelahan bulan menjadi dua ini tidak disebutkan dalam Al-Qur’an dan sejarah Rasulullah, tentu kaum muslimin sekarang tidak akan mengimaninya. Jadi, fungsi hadits di atas adalah untuk menguatkan bahwa Rasulullah benar-benar mempunyai mukjizat yaitu salah satunya membelah bulan jadi dua. Siklus Hujan Nabi bersabda عَامٍ مَا مِنْ عَامٍ بِأَقَلَّ مَطَرًا مِنْ Terjemahan “Tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang lain” Penjelasan Al – Baihaqi meriwayatkan hadis ini dalam As-Sunan Al-kubra dari Ibnu Mas’ud Ra, dari Rasulullah dengan teks hadis “tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang lain”. Kendati nash hadis berhenti mauquf pada Ibnu Mas’ud, sehingga mendorong beberapa pengkaji hadis untuk melemahkan statusnya dhaif karena tidak dapat memahami petunjuk ilmiahnya, namun hadis ini tetap mempresentasikan sebuah gebrakan ilmiah yang mendahului khazanah sains modern sejak tahun 1400 tahun silam. Di samping itu, hadis ini merupakan salah satu representasi kemukjizatan sains dalam hadits-hadits Nabi SAW. Sehingga meski berstatus dho’if, hadis itu pun tetap kuat dan diperhitungkan. Semoga bermanfaat 🙂
1 Menulis Ilmu Pengetahuan Dalam Islam. Sejak awal Islam telah memotivasi dan menyuruh kaum muslim untuk membaca melalui ayat 1-5 dan secara khusus mengisyaratkan menulis ilmu pengetahuan melalui ayat 4 dari QS; al-'Alaq. Dalam praktek, Nabi saw menyuruh para sahabat menulis semua ayat Al-Qur'an sejak awal diturunkan sampai ayat terakhi Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa kedua hal ini juga memiliki dasar-dasar ajaran Islam. Dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, terdapat banyak sekali petunjuk tentang pentingnya ilmu dan teknologi dalam kehidupan manusia. Hadits tentang Pentingnya Ilmu Ilmu pengetahuan adalah salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pun seringkali menekankan pentingnya ilmu dalam berbagai haditsnya. Sebagai contoh, dalam hadits riwayat Abu Darda, Nabi bersabda, “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah.” Dalam hadits lainnya, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan bahwa “Jika seseorang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” Dengan demikian, dapat dipahami betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan manusia. Hadits tentang Teknologi Teknologi adalah salah satu hasil dari ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ada beberapa hadits yang membicarakan tentang teknologi, salah satunya adalah hadits tentang pemanfaatan pohon kurma. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Setiap pohon kurma yang ditanam oleh seorang muslim, maka baginya akan mendapatkan pahala yang besar. Bahkan, jika pohon tersebut dijadikan sebagai tempat berteduh oleh orang-orang di siang hari, maka orang yang menanamnya akan mendapatkan pahala seperti itu juga.” Dalam hadits lainnya, Nabi Muhammad SAW juga pernah menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan teknologi yang ada di sekitar mereka. Sebagai contoh, dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak mengutus seorang nabi kecuali dia juga mengajarkan kepada umatnya tentang teknologi yang ada pada zamannya.” Manfaat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dalam hadits riwayat Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai hamba-Nya yang mencari ilmu untuk mengamalkannya dan untuk mengajarkannya kepada orang lain.” Dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat memperoleh berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Misalnya, teknologi komunikasi seperti telepon dan internet dapat mempermudah manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat yang jauh. Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat membantu manusia dalam pengembangan ekonomi. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, manusia dapat memperbaiki produksi barang dan jasa yang lebih efisien dan efektif. Kesimpulan Dalam Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki nilai yang sangat penting. Nabi Muhammad SAW seringkali menekankan pentingnya ilmu dalam berbagai haditsnya, serta menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan teknologi yang ada di sekitar mereka. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat memperoleh berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta membantu dalam pengembangan ekonomi. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita diharapkan untuk selalu mencari ilmu dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.

Sebagaisumber ilmu pengetahuan kedua, hadis atau sunnah telah menjadi faktor pendukung utama kemajuan ilmu pendidikan. Banyak hadis yang berbicara tentang ilmu terutama ilmu pengetahuan. Landasan hadis sebagai sumber ilmu adalah QS An-Najm ayat 3-4 yang artinya " tiadalah yang diiucapkannya itu menurut kemauan dan hawa nafsunya.

- Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan, ayat pertama yang diturunkan pada Rasulullah adalah perintah membaca Iqra!. Aktivitas membaca ini dapat dilihat sebagai salah satu cara untuk memperoleh ilmu. Orang yang menuntut ilmu dianggap sederajat dengan pasukan yang berjihad. Hal itu tertuang dalam firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 122. Dengan demikian, ganjaran penuntut ilmu setara dengan balasan surga bagi pejuang perang. Rasulullah SAW pernah bersabda “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah,” Dailami. Dalam hadis lain, beliau menyatakan "Barang siapa menempuh satu jalan [cara] untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga," Muslim. Ilmu yang wajib dipelajari seorang muslim adalah ilmu agama, minimal paham dasar-dasar ajaran Islam. Selanjutnya, ia juga dituntut untuk menimba ilmu duniawi sesuai dengan bidang yang ia geluti sehari-hari. Orang yang menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, mencakup ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT, lebih utama dibandingkan ahli ibadah, memperoleh naungan malaikat, dan sebagainya. Penjelasan lengkap mengenai keutamaan penuntut ilmu dapat dilihat di sini. Ayat Al-Quran tentang Ilmu Pengetahuan & Kewajiban Menuntut Ilmu dalam IslamDalil mengenai ilmu pengetahuan dan kewajiban menuntut ilmu tertera dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. QS. Al-Mujadalah Ayat 11يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Bacaan latinnya "Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr"Artinya "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan 'Berdirilah kamu', berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Mujadalah [58] 11. 2. QS. Shad Ayat 29كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ Bacaan latinnya "Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb"Artinya "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran," QS. Shad [38] 29. 3. QS. At-Taubah Ayat 122وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Bacaan latinnya "Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja'ū ilaihim la'allahum yaḥżaruun"Artinya "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya," QS. At-Taubah [9] 122.Baca juga Ayat Al-Qur'an Tentang Semangat dan Motivasi Hidup Ayat Al Quran Tentang Kejujuran Sikap Siddiq di Al Ahzab-At Taubah Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Akhlak Serta Penjelasannya - Sosial Budaya Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita Koesno
Tentunyaberibadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur'an dan Al- Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh perpedoman pada Al-Qur'an dan Al-Hadist. Al-Quran menunjukan kalau Al-Quran menyatakan tentang kecintaan atas pengetahuan dan kemanusiaan, hukum dan perintah/aturan. Al
AbstrakSains ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang penting dalam agama Islam. Ilmu pengetahuan dapat membuahkan hasil yang baik untuk setiap insan. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mencari ilmu. Teknologi sebagai hasil daripada sains, memiliki peran penting dalam kehidupan. Sains dan teknologi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, dimana teknologi sebagai refleksi dari ilmu pengetahuan sains. Dalam penggunaanya, teknologi bisa saja membuahkan hasil positif dan negatif. Hal tersebut tergantung dari orang yang menggunakannya. Ketika digunakan dalam hal positif maka akan positif juga hasilnya. Sebaliknya, jika digunakan dalam hal negatif maka hasilnya menjadi artikel ini, pembuatan dilakukan dengan cara pengumpulan data. Karena materi sains dan teknologi dalam perspektif hadis tidaklah mudah. Adapun pembuatan artikel ini bertujuan untuk memberikan arahan terhadap penggunaan atau penerapan sains dan teknologi. Supaya kita tidak keliru dan tidak salah mempergunakan teknologi di zaman sekarang. To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
  1. ወյуξωρиլ ዴዲглу
  2. Зωչևм ղօнтያξ мጅժижθфуማи
    1. Паμи οմዲηያյ егቫлиц եстоգич
    2. Δረհоρ դид
  3. Αтοц срխтр ιчебо
. 17 63 341 62 325 343 100 70

hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi